Mengenal Jenis-Jenis Meja Jepang Dan Kegunaannya


Salah satu budaya Jepang yang terkenal adalah tradisi mereka untuk duduk di lantai saat makan. Meja tradisional Jepang umumnya memiliki tinggi yang rendah, dan sangat populer dulu. Namun sekarang sudah banyak yang menggunakan meja dan kursi tinggi bergaya Barat. Ada banyak jenis meja di Jepang, dan kebanyakan tidak tinggi. Supaya kalian tidak bingung, langsung saja kita bahas tentang jenis-jenis meja Jepang beserta gaya, dan kegunaannya.


Berbagai Jenis Meja Jepang


1. Chabudai ( 卓袱台 )

Meja lantai Jepang yang paling umum adalah Chabudai. Ini terkadang disebut juga Shippukudai, Shippokudai, Shoppukudai di berbagai wilayah di Jepang. Meja-meja ini memiliki kaki yang pendek, dan paling sering diletakkan di lantai Tatami.

Ada beberapa teori tentang asal kata "Chabudai". Ada yang mengatakan itu berasal dari kata "cha", yang berarti teh, namun ada juga argumen kuat bahwa kata tersebut sebenarnya berasal dari kata Cina yang berarti "duduk di meja".

Chabudai pertama kali menyebar ke seluruh Jepang pada akhir tahun 1800-an. Desainnya yang melingkar dianggap sebagai simbol persatuan keluarga inti di Jepang. Meja Chabudai asli tingginya antara 15 cm dan 30 cm. Biasanya, mereka memiliki empat kaki dan sering dirancang agar dapat dilipat, untuk memudahkan penyimpanan.

Karena tidak cukup tinggi, orang biasanya akan duduk di atas Tatami atau Zabuton (bantal tipis yang setara dengan kursi). Chabudai dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti untuk meja makan, meja kerja, meja belajar, dan meja teh Jepang.



Ilustrasi Meja Kotatsu Pinterest.com

2. Kotatsu ( 炬燵 )

Seperti Chabudai, Kotatsu adalah meja rendah. Kotatsu pada dasarnya menyerupai Chabudai, tetapi ditutupi dengan selimut tebal atau Futon, dan di bagian atasnya diletakkan papan meja. Jika Chabudai biasa digunakan di bulan-bulan panas, maka Kotatsu sering digunakan di musim dingin. Ini karena mereka memiliki pemanas di bawahnya.

Meja Kotatsu pertama muncul pada abad ke-14. Awalnya itu merupakan bagian dari tungku memasak yang disebut Irori, yang menggunakan arang untuk memanaskan dan memasak. Irori sebenarnya telah ada sebelum abad ke-14, tetapi baru sekitar waktu ini ditambahkan tempat duduk. Bagian atas Kotatsu memiliki selimut yang berfungsi untuk menahan panas dari anglo arang, sehingga suhu di dalam Kotatsu tetap hangat.

Nenek moyang dari meja Kotatsu yang kita lihat sekarang disebut Hori-gotatsu. Ini berasal dari kata "hori" yang berarti menggali atau selokan, lalu kata "ko" yang berarti api atau obor, dan terakhir kata "tatsu" yang berarti penghangat kaki.

Kotatsu yang lebih modern dirancang untuk dapat dipindahkan. Orang-orang mulai memasukkan arang ke dalam pot gerabah agar dapat diangkut. Pada pertengahan abad ke-20, sumber panas Kotatsu diganti menjadi pemanas listrik yang dipasang di bagian bawah meja.

Sebelum memasuki abad ke-21, sekitar 4/5 dari rumah-rumah di Jepang dilengkapi dengan Kotatsu. Meja Kotatsu dapat digunakan untuk makan, belajar, atau bahkan menonton TV. Selain itu, orang Jepang sering tidur di bawah Kotatsu. Mereka akan menggunakan Zabuton atau Shikibuton (kasur tradisional Jepang dengan ketebalan sekitar 3-4 inci) untuk duduk di meja Kotatsu. Zabuton terkadang digabungkan dengan kursi lantai yang disebut Zaiisu.


3. Meja Zen

Meja Zen merupakan meja pendek yang dikhususkan untuk penggunaan individual atau meja satu orang. Meja ini digunakan sebagai tempat minum teh, belajar, atau makan malam. Meja ini cukup ringkas, sehingga sangat sesuai untuk ruang terbatas.


4. Meja Teh Jepang

Di Jepang, meja teh hampir sama pentingnya dengan teh. Ada berbagai jenis meja teh yang berbeda, tapi sebagian besar berukuran rendah, dengan jarak dekat ke lantai, dan terbuat dari kayu. Meja teh biasanya cukup besar untuk duduk dua orang dengan saling berhadapan.


Mengapa Tinggi Meja Jepang sangat Rendah ?

Meja Jepang memiliki tinggi rendah karena budaya orang Jepang yang duduk dan tidur di lantai. Ada berbagi spekulasi, namun diperkirakan alasan orang Jepang duduk di lantai berkaitan dengan iklim lembab di Jepang, yang menyebabkan lantai rumah dinaikkan dari tanah. Dalam hal ini, lantai menjadi ruang yang digunakan untuk berbagai aktivitas, termasuk bersantap di meja rendah.



Bagaimana, sekarang kalian sudah tahu kan jenis-jenis meja yang ada di Jepang. Tapi jangan kaget jika kalian mengunjungi rumah orang Jepang dan menemukan meja tinggi bergaya Barat. Seiring perkembangan waktu, semakin banyak orang yang menggunakan meja tinggi. Namun, kalian tetap dapat menemui meja tradisional Jepang, terutama saat mengunjungi restoran tradisional Jepang. Restoran seperti ini biasanya memiliki beberapa jenis pengaturan meja.




Referensi :
https://yougojapan.com
https://japanoscope.com


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel