Nattō : Makanan Jepang Yang Super Lengket


Nattō merupakan salah satu makanan fermentasi klasik Jepang. Nattō memiliki rasa dan bau yang khas. Ciri khas lainnya adalah ketika diaduk, teksturnya lengket dan menghasilkan jaring benang. Namun, terbuat dari apa sih sebenarnya nattō itu?


Apa Itu Nattō?

Ilustrasi flickr.com

Nattō merupakan salah satu makanan yang terbuat dari hasil fermentasi kacang kedelai kukus. Nattō sangat disukai oleh banyak orang Jepang. Nattō paling sering dimakan dengan ditumpuk di atas nasi atau dibungkus dalam sushi.


Asal Mula Nattō

Ada beberapa teori berbeda mengenai asal mula nattō. Salah satunya adalah kedelai kukus yang disimpan dalam jerami padi, yang mengandung bakteri nattōkin dalam jumlah besar. Ini kemudian menyebabkan terjadinya fermentasi.

Sebelum penggunaan media pendingin, nattō terutama dikonsumsi di daerah timur dan utara Jepang, dan hanya sedikit dikonsumsi di wilayah barat Jepang. Bakteri nattōkin ini tidak cocok untuk iklim yang panas dan lembab di wilayah barat.

Nattō merupakan makanan penting di daerah penanaman padi yang bersalju. Ini menggantikan ikan dan sayuran di musim dingin. Karenanya, mengetahui cara membuat nattō adalah salah satu keterampilan yang penting.


Perkembangan Nattō

Dalam beberapa dekade terakhir, nattō telah mengalami pergeseran dari penggunaan kacang yang lebih besar, ke kacang yang lebih kecil, yang lebih mudah dicampur dengan nasi. Kacang yang lebih kecil juga merupakan pilihan yang lebih sehat, karena memiliki area permukaan yang lebih besar, sehingga dapat membawa lebih banyak nattōkin.

Biasanya, nattō disajikan bersama kecap dan mustard karashi. Namun, beberapa orang menambahkan saus ponzu atau gula. Nattō juga cocok disajikan dengan umeboshi (acar plum).

Ada banyak variasi dalam mengkonsumsi nattō. Kalian bisa menumbuk nattō, dan mencampurkannya ke dalam sup miso. Nattō kering yang dibumbui juga merupakan makanan tradisional di beberapa daerah. Belakangan, versi beku-kering juga menjadi camilan yang populer.

Adapula variasi sushi dimana nattomaki dibungkus dengan nori. Nattō juga serasi dengan nasi goreng, pasta, soba, pizza, dan omelet. Roti bakar dengan isian berupa nattō, keju, mayones, dan telur juga merupakan camilan yang direkomendasikan oleh para penggemar nattō.

Saat ini nattō dikonsumsi di seluruh Jepang, bahkan disajikan saat makan siang sekolah. Kebanyakan orang lebih suka menyajikan nattō di atas nasi, dengan kacang dibiarkan utuh.

Nattō dapat ditemukan di supermarket dan toko swalayan dalam bentuk kemasan busa dan cangkir kertas. Bahkan di Mito, Prefektur Ibaraki kalian mungkin dapat membeli beberapa produk tradisional nattō yang dibungkus jerami.


Manfaat Nattō

Nattō memiliki nutrisi yang tinggi, dan banyak manfaatnya bagi kesehatan. Nattō mengandung riboflavin, yang baik untuk kulit; serat yang berlimpah, yang membantu pencernaan; dan vitamin K, yang menjaga kesehatan tulang.

Namun, ada beberapa tempat di mana nattō dilarang, misalnya tempat dimana produk fermentasi seperti kecap, miso, dan yogurt dibuat. Hal ini karena nattōkin dalam nattō dapat menjadi ancaman bagi lingkungan tempat bakteri lain bekerja.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel