Bagaimana Festival Qi Xi Jie Menjadi Hari Valentine di Cina
Qi Xi Jie - 七夕 节 atau Qi Qiao Jie - 乞巧 节 jatuh pada hari ke-7 bulan ke-7 kalender lunar, dan juga dikenal sebagai Double Seven Festival. Hari romantis ini bisa dikatakan sebagai hari Valentine di Cina, terutama bagi generasi muda.
Pada hari ini, banyak pasangan kekasih yang merayakan persatuan mereka. Begitu pula dengan pasangan yang sudah menikah, mereka merayakannya sebagai bentuk penghargaan karena telah bertemu satu sama lain.
Banyak situs belanja online dan mall-mall di Cina akan memberikan perhatian dan publisitas khusus pada hari ini. Ini tidak kalah heboh dengan perayaan hari Valentine di negara Barat. Namun, bagaimana kisah festival ini hingga menjadi hari Valentine di Cina. Langsung saja kita bahas!
Ilustrasi efunen.com |
Legenda Tentang Qi Xi Jie - 七夕 节
Dahulu kala ada seorang gembala sapi yang miskin, tapi baik hati bernama Niulang - 牛郎. Ia memiliki seekor sapi tua. Sapi itu sebenarnya dulunya adalah Dewa Ternak, tetapi diturunkan pangkatnya karena telah melanggar Hukum Surga.
Niulang pernah menyelamatkan sapi tersebut saat sakit. Untuk menunjukkan rasa terima kasihnya, sapi tua itu membantu Niulang berkenalan dengan seorang peri, Zhinü - 织女. Ia merupakan putri ketujuh dari Dewi dan Kaisar Langit. Saat itu dia sedang melarikan diri dari kehidupannya yang membosankan di surga, untuk mencari kesenangan di Bumi.
Zhinü segera jatuh cinta dengan Niulang dan mereka menikah tanpa sepengetahuan Dewi Surga. Mereka menjalani kehidupan bahagia bersama. Niulang pergi bekerja di ladang sementara Zhinü menenun di rumah.
Tak lama kemudian, mereka dikarunia dua anak, satu laki-laki dan satu perempuan. Namun, Dewi Surga (ibu Zhinü) kemudian mengetahui bahwa Zhinü telah menikah dengan seorang manusia biasa. Dewi Surga sangat marah dan mengirim tentara surgawi untuk membawa Zhinü kembali.
Niulang sangat cemas saat mengetahui istrinya dibawa kembali ke Surga. Sang sapi kemudian meminta Niulang untuk membunuhnya dan mengenakan kulitnya, agar dia bisa naik ke Surga untuk mencari istrinya. Dengan menangis getir, Niulang membunuh sapi itu, mengenakan kulitnya, dan membawa kedua anaknya ke surga untuk menemukan Zhinü.
Tepat sebelum dia menyusul Zhinü, Dewi Surga mengeluarkan jepit rambutnya dan menciptakan sungai besar di antara mereka, sehingga mereka dipisahkan selamanya oleh sungai yang kemudian dikenal sebagai Galaksi Bimasakti.
Niulang dan anak-anaknya hanya bisa menangis dengan sedihnya. Namun, kekuatan cinta mereka menggerakkan semua burung murai yang kemudian terbang ke surga untuk membentuk jembatan Magpie di atas sungai, sehingga Niulang dan Zhinü dapat bertemu di jembatan tersebut.
Dewi Surga akhirnya tersentuh oleh cinta mereka, sehingga dia mengizinkan mereka bertemu di jembatan tersebut pada hari itu setiap tahun, tepatnya pada hari ketujuh bulan lunar ketujuh.
Kebiasaan Yang Dilakukan Saat Festival Double Seven
Tidak ada ritual yang dipraktikkan secara nasional pada hari ini. Namun ritual tradisional berbeda dari satu tempat ke tempat lain. Kebiasaan yang paling umum adalah anak perempuan akan berdoa kepada Zhinü untuk mendapatkan keterampilan menjahitnya.
Zhinü dianggap sebagai wanita cantik yang cekatan dalam menenun dan menjahit. Karenanya, pada malam festival, para gadis menjahit beberapa karya untuk bersaing satu sama lain dan menyiapkan beberapa buah lezat untuk menyembah Zhinü agar diberkahi dengan keterampilannya. Tak hanya itu saja, mereka juga berdoa agar memiliki cinta yang manis.
Di beberapa tempat, remaja putri akan pergi keluar pada malam hari. Mereka berharap mendengar bisikan dari penggembala sapi dan gadis penenun, sehingga mereka sendiri dapat menemukan cinta sejati.