5 Fakta Yang Mungkin Tidak Kalian Ketahui Tentang Natal di Tiongkok


Hari Natal telah menjadi semakin populer di kalangan masyarakat Tionghoa. Meski demikian, ada perselisihan mengenai apakah Natal harus dirayakan di Cina. Kaum nasionalis mengusulkan agar tidak merayakan Hari Natal di Tiongkok. Mereka beranggapan orang Tionghoa harus berhati-hati mengenai festival barat, dan lebih mendukung budaya tradisional sendiri.

Sebenarnya, Natal di Tiongkok memiliki perbedaan yang sangat besar dengan Natal di Barat. Natal lebih dianggap sebagai cara untuk bersantai. Kaum muda di Cina tidak terlalu peduli dengan inti dari Hari Natal. Ini hanyalah salah satu alasan untuk bersantai dan bersenang-senang bersama teman.

Saat ini, perayaan Natal telah menjadi sangat lazim di Cina. Natal di Cina telah mengembangkan ciri khasnya sendiri. Apa saja itu? Langsung saja kita bahas!


Ilustrasi pinterest.com/WordoorChinese

5 Fakta Tentang Natal di Cina


1. Natal di Cina Tidak Bersifat Religius

Natal di Cina tidak ada hubungannya dengan agama, bahkan digabungkan dengan karnaval dan Hari Valentine. Orang-orang Cina memperlakukan Natal sebagai cara baru untuk hiburan.

Saat Natal, jalanan serta toko-toko akan dipenuhi dengan hiasan pohon Natal, Santa Claus, dan boneka rusa kutub. Hari ini sangat populer untuk berbelanja, pergi karaoke, atau ke bioskop dan makan malam bersama.

Pasangan muda di Cina akan menggunakan kesempatan ini untuk mengekspresikan cinta mereka satu sama lain. Toko-toko juga secara gencar mempromosikan berbagai macam produk untuk pasangan.


2. Ada "Desa Natal" di Cina

Christmas theme park pertama di Cina terletak di pedesaan Mohe, Desa Beiji. Ini adalah desa paling utara di Cina, dan merupakan contoh sempurna dari perayaan Natal di Cina. Mengendarai kereta luncur melintasi hamparan luas salju, mengunjungi Rumah Santa Claus, dan Kantor Pos Santa Claus membawa pengunjung ke dunia dongeng. Di sini, Natal berlangsung selamanya.


3. Makan Apel di Malam Natal

Tahukah kalian bahwa apel merupakan buah Natal di Cina? Apel pada Malam Natal bukanlah apel biasa, ini disebut "Apel Perdamaian". Meskipun ini adalah kebiasaan yang berlaku di Tiongkok, banyak orang Tionghoa bahkan tidak tahu bahwa mereka yang menciptakannya.

Di Cina, apel biasanya dikirimkan sebagai hadiah, karena dalam bahasa Mandarin, Malam Natal diterjemahkan menjadi "Ping'an Ye", yang menggambarkan malam yang damai.

Selain itu, pengucapan apel (píng guǒ) dalam bahasa Mandarin terdengar seperti damai. Dikatakan bahwa makan apel akan membuat tahun baru yang damai dan aman.


4. Santa Claus Sering Terlihat Memainkan Saksofon

Santa Claus memiliki peran yang sangat penting pada Hari Natal, tetapi Santa Claus memiliki citra khas di Cina, yaitu memainkan saksofon. Ini menyebabkan kebingungan yang meluas. Mungkin memainkan musik yang menawan ini tampak romantis, dan sangat cocok dengan citra Santa Claus dalam kesan Tiongkok.

Orang-orang Cina juga suka mengubah citra Santa Claus, seperti menyuruh Santa Claus memegang buku dan mengenakan pakaian tradisional Cina.


5. Liburan Natal Berbeda di Seluruh Cina

Di daratan Cina, Natal bukanlah hari libur umum. Kebanyakan orang Cina bukan Kristen, karenanya mereka merayakan Natal hanya untuk hiburan. Ini juga berlaku di Taiwan. Sementara di Hong Kong dan Makau, ada hari libur selama dua hari. Hal ini mungkin karena daerah-daerah ini sangat dipengaruhi oleh Inggris dan Portugis.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel