Asal Usul Dan Sejarah Perkembangan Kimchi


Kimchi merupakan salah satu hidangan nasional Korea yang paling ikonik. Kimchi dapat ditemukan di mana saja di Semenanjung Korea, tentunya dengan banyak versi, sesuai dengan wilayah atau musim. Kimchi bisa dikatakan sebagai hidangan yang serbaguna, karena selalu menjadi andalan di atas meja makan.

Kimchi dapat disajikan berdampingan dengan hidangan apapun. Entah itu disajikan sendiri, dimasukkan dalam rebusan, atau disajikan di atas nasi goreng. Bahkan banyak orang Korea yang tidak bisa hidup tanpa kimchi. Tapi sebenarnya, dari mana sih asal hidangan kimchi ini? Berikut ini merupakan sejarah singkat mengenai asal usul kimchi.


Sejarah Perkembangan Kimchi


Ilustrasi pixabay.com/allybally4b

Kimchi Berawal Dari Usaha Untuk Bertahan Hidup

Asal usul Kimchi berakar pada kebijaksanaan orang Korea kuno. Korea sebagai salah satu negara dengan musim dingin yang sangat ekstrem, memiliki kondisi tanah bergunung-gunung dan sedikit dataran subur. Karena itu, orang Korea kuno mencari cara untuk dapat menikmati sayuran bahkan di musim dingin, yaitu melalui proses pengawetan makanan.

Ketika orang Korea memulai gaya hidup pertanian, mereka makan sayur asin untuk membantu pencernaan biji-bijian. Biji-bijian saat itu terdiri dari gandum dan millet. Penggaraman sayuran ini kemudian berubah menjadi seni pengawetan yang digunakan pada berbagai macam sayuran. Tidak berhenti disitu saja, orang Korea mulai melestarikan kacang kedelai, membuatnya menjadi pasta (doenjang) dan kecap (ganjang).


Kimchi Pada Periode Tiga Kerajaan (57 SM - 668)

Meskipun orang Korea awal cukup pandai membuat makanan fermentasi, kimchi aslinya jauh berbeda dari yang sekarang. Kala itu belum ada lada merah, karena belum diimpor dari Amerika. Sebagian besar kimchi pada masa ini terbuat dari lobak yang dicelupkan ke dalam pasta atau diasinkan dalam air garam.


Kimchi Pada Periode Koryeo (918 - 1392)

Puisi yang ditulis oleh penyair Lee Kyu-bo dikenal sebagai catatan awal mengenai kimchi kala itu. Dikatakan bahwa: "Diawetkan dalam pasta kedelai, kimchi rasanya enak di musim panas. Sedangkan kimchi acar dalam air garam disajikan sebagai lauk yang baik selama musim dingin. Ketika akar kubis Cina tumbuh lebih besar di tanah, rasanya seperti buah pir, terutama setelah embun beku pertama di musim panen".

Jenis sayuran yang digunakan dalam kimchi beragam selama Dinasti Koryeo. Jamur pinus, lobak besar, mentimun, daun sawi India, rebung, dan kubis Cina digunakan dalam pot kimchi. Gaya kimchi yang "berair" juga mulai muncul. Ini juga saat bawang putih dan rempah-rempah diperkenalkan.


Kimchi Pada Dinasti Joseon (1392-1910) Dan Pengaruh Luar

Kimchi terus berkembang pesat selama dinasti Joseon. Garam bukan lagi pengawet tunggal. Kimchi juga diawetkan dalam kecap. Itu juga sekitar waktu ini dimana cabai dan ubi jalar mulai mempengaruhi pembuatan kimchi, yang benar-benar mengubah metode fermentasi serta penampilannya.

Pembuat kimchi yang ahli juga mulai menambahkan protein hewani ke dalam kimchi mereka. Kimchi Tongbaechu, kimchi kubis utuh yang dikenal semua orang ditemukan setelah tahun 1800-an. Ini dengan cepat menjadi gaya kimchi yang paling populer, menggantikan lobak, mentimun, dan terong. Pada tahun 1827, ada 92 jenis kimchi yang berbeda. Dan sekarang ada lebih dari 200 macam kimchi.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel