Asal Usul Zòngzi Dan Dragon Boat Festival (Duānwǔjié)

asal usul zongzi, bakcang
Ilustrasi flickr.com

Zòngzi (粽子), hidangan tradisional Cina yang satu ini sangat populer. Bukan hanya di Cina, orang Barat menyebut Zongzi sebagai Rice Dumplings atau Sticky Rice Dumplings. Sementara warga Laos dan Thailand menyebutnya Bachang, orang Kamboja menyebutnya Nom Chang, dan orang Filipina menyebutnya Machang. Di Singapura, Indonesia, dan Malaysia, hidangan ini dikenal sebagai Bakcang, Bacang, atau Zang. Namun, bagaimana sih asal usul hidangan Zongzi?


Apa Itu Zongzi (Bakcang)

Zongzi atau Bakcang adalah makanan tradisional Cina yang terbuat dari beras ketan dengan berbagai isian yang berbeda, dan dibungkus dengan daun bambu, atau daun datar besar lainnya. Pada dasarnya, setiap daun yang digunakan akan memberikan aroma dan rasa yang unik pada nasi.

Isian pada Zongzi bervariasi dari satu daerah dengan daerah lainnya, tetapi beras yang digunakan pasti selalu beras ketan. Tergantung pada daerahnya, beras bisa dimasak dengan cara digoreng atau direndam dalam air sebelum digunakan.

Di daerah Utara Cina, isian yang digunakan sebagian besar berupa pasta kacang merah dan tapioka atau talas. Zongzi gaya Utara cenderung manis dan seperti hidangan penutup. Sementara, Zongzi gaya Selatan cenderung lebih gurih dengan isian berupa telur bebek asin, talas, daging babi atau ayam, perut babi, sosis Cina, dan jamur shitake.

Beberapa isian Zongzi yang umum kita temui adalah Char Siu (babi panggang Cina), sosis cina, telur bebek asin, babi merah, ayam, jamur, jujubes, chestnut, kacang tanah. Pada dasarnya Zongzi perlu dikukus atau direbus selama beberapa jam, tergantung isinya dan bagaimana beras dibuat.


Asal Usul Zongzi

Secara tradiosional Zòngzi (bakcang) dimakan selama Dragon Boat Festival (Duānwǔjié). Ini jatuh pada hari kelima bulan kelima penanggalan kalender lunar (sekitar akhir Mei hingga pertengahan Juni). Festival ini dimaksudkan untuk memperingati kematian Qu Yuan, seorang penyair Cina yang dikenal karena patriotisme dan kepeduliannya terhadap pemerintahan.

Dikisahkan bahwa selama masa yang dikenal sebagai periode Negara-Negara Berperang, ada sebuah kerajaan bernama Kerajaan Chu. Qu Yuan adalah salah satu menteri yang penting di Kerajaan Chu, dan dikenal akan kesetiaannya pada negaranya dan Kaisar.

Pada masa itu, ada juga kerajaan lain di Tiongkok dan mereka sering berperang dengan pertempuran kecil. Dari ketujuh negara bagian, negara Chu adalah yang terbesar, tetapi Qin adalah yang terkuat.

Qu Yuan selalu menyarankan Kaisar untuk meningkatkan kekayaan negara dan membangun kekuatan militer yang kuat. Kaisar memiliki menteri-menteri lain yang selalu cemburu pada Qu Yuan, dan karenanya mereka meyakinkan Kaisar bahwa Qu Yuan sebenarnya adalah pengkhianat yang memberikan nasihat hasutan. Kaisar menjadi sangat marah dan mengusir Qu Yuan dari negara bagian Chu.

Qu Yuan kemudian pulang ke kota asalnya di pedesaan. Karena kekecewaannya, ia menulis banyak puisi untuk mengungkapkan keprihatinannya terhadap Kaisar dan negaranya.

Ketika Qu Yuan mendengar bahwa Jendral Qin Bai Qi berhasil menguasai Yingdu, Ibukota Chu (278 SM), ia mengikat diri ke batu besar dan kemudian menenggelamkan dirinya ke sungai Miluo. Orang-orang Chu bergegas ke sungai itu untuk menyelamatkannya, tetapi sudah terlambat.

Ketika tubuh Qu Yuan tidak dapat ditemukan, orang-orang kemudian melemparkan kue beras yang dibungkus dengan daun bambu ke sungai untuk memberi makan semangat lapar, serta untuk mengalihkan perhatian ikan sehingga mereka tidak akan memakan tubuhnya. Beberapa orang bahkan akan mendayung di sungai, berteriak keras, dan memukul genderang dengan harapan bisa menakuti semua ikan. Ini diyakini sebagai asal dari Zongzi dan Festival Duanwu.


Orang-orang akan melakukan perlombaan perahu naga selama Festival Duanwu (hari kematian Qiu Yuan) untuk menghormati dan mengenangnya. Di masa lalu, hanya pria yang mendayung perahu naga. Tetapi sekarang, wanita juga bisa berpartisipasi. Kapten akan berdiri di kepala perahu untuk memukul drum dan mengkoordinasikan gerak dayung perahu sesuai dengan irama drum.

Orang-orang Hong Kong juga percaya bahwa berenang di hari istimewa ini akan membawa keberuntungan dan kesehatan yang baik. Zongzi dulunya hanya dimakan setahun sekali selama festival ini, tetapi sekarang Zongzi tersedia sepanjang tahun, tentunya dengan berbagai variasi isi.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel