Cara Umum Menyampaikan Permintaan Maaf Dalam Bahasa Jepang


Mengatakan "Maafkan Saya" tidak selalu mudah dilakukan, terutama di lingkungan internasional. Untuk menghindari melakukan kesalahan sosial, salah satu bagian penting dari interaksi sosial di Jepang adalah mengetahui cara meminta maaf yang tepat, terutama jika kalian secara tidak disengaja telah menyinggung seseorang.

Meminta maaf adalah bagian penting dari budaya Jepang, dan itu adalah sesuatu yang selalu diperhatikan ketika datang ke Jepang. Kalian akan sering melihat orang Jepang mengatakan sumimasen dan membungkuk berulang kali ketika berada di Jepang.

Di Barat, permintaan maaf berarti perasaan penyesalan dan pengakuan atas kegagalan. Tetapi di Jepang, permintaan maaf adalah sikap positif dan sinonim dari tanggung jawab. Karenanya, sikap rendah hati, tulus, dan siap mengakui kesalahan sangat dijunjung tinggi oleh orang Jepang.

Permintaan maaf berbeda tergantung pada tingkat kesalahan dan kedekatan hubungan seseorang. Mari kita lihat lebih lanjut kosakata dan frasa yang paling berguna untuk menyampaikan permintaan maaf atau penyesalan dalam bahasa Jepang.



5 Cara Umum Menyampaikan Permintaan Maaf Dalam Bahasa Jepang


1. Sumimasen

Sumimasen adalah salah satu cara paling umum untuk meminta maaf atas sesuatu. Ini sering digunakan sebagai permintaan maaf ringan. Namun, ini juga berguna dalam berbagai situasi lain, misalnya:

★ "Permisi". Jika kalian menabrak seseorang di jalan atau hanya permintaan maaf sederhana.

★ Mendapatkan perhatian seseorang, seperti pelayan atau ketika ingin menanyakan arah kepada seseorang.
Contoh:
Sumimasen, eki wa doko desu ka (Maaf, di mana stasiunnya?)

★ "Terima kasih". Jika kalian menerima sesuatu dari seseorang.


2. Gomen Nasai

Gomen nasai dapat digunakan secara bergantian dengan sumimasen dalam beberapa situasi. Namun, gomen nasai hanya dapat digunakan untuk berarti "maaf". Juga, ini sedikit kurang formal dari pada sumimasen, tetapi itu adalah permintaan maaf yang tulus digunakan di antara keluarga, teman dan orang-orang dari kedudukan sosial yang sama dengan pembicara.

Kalian juga dapat menyingkatnya menjadi "gomen" atau "gomen ne" agar lebih kasual.
Contohnya
Okurete shimatte gomen nasai. (Maaf saya terlambat).


3. Shitsurei Shimasu

Shitsurei shimasu secara harfiah berarti sesuatu yang mirip dengan "Saya telah kasar," atau "Saya bersikap kasar." Ini adalah cara semi-kausal untuk mengatakan bahwa kalian menyesal. Berikut adalah beberapa contoh penggunaannya:

Shitsurei Shimasu

Ini digunakan sebagai "permisi" ketika memasuki ruangan atau ruang pribadi seseorang. Ini juga digunakan untuk orang yang melakukan layanan, seperti pelayan atau staf hotel yang pergi keluar untuk mendapatkan sesuatu untuk kalian.

Shitsurei Shimashita

Ini berarti sesuatu seperti "Saya minta maaf atas ketidaknyamanan ini", dan digunakan ketika kalian melakukan sesuatu yang buruk. Versi yang sangat sopan ketika benar-benar dalam kesulitan adalah:
Taihenshitsurei itashimashita. (Saya sangat menyesal).

Kalian juga bisa menggunakan "shitsurei" hanya dengan sendirinya sebagai "maaf" sederhana. Ini cukup biasa dan biasanya lebih banyak digunakan oleh pria.

Osaki ni Shiturei Shimasu

Ini berarti sesuatu yang mirip dengan, “boleh saya dimaafkan”. Ini digunakan ketika kalian adalah orang pertama yang meninggalkan pertemuan sosial atau kantor pada akhir hari.


4. Moushiwake Arimasen

Ini adalah ungkapan yang sangat formal dan lebih kuat dari "sumimasen" dan "gomen nasai". Ini harus digunakan ketika meminta maaf kepada atasan. Sebagai turis atau pelanggan, kalian akan sering mendengar ini ketika staf meminta maaf kepada kalian.

Berikut adalah beberapa kegunaan khas dari frasa ini:
  • Taihen mōushiwake arimasen (Aku sangat menyesal).
  • Mōshiwake arimasen manseki desu (Maaf, penerbangannya penuh).
  • Mōshiwake arimasen manshitsu desu (Maaf kami tidak memiliki sisa kamar yang tersedia).


5. Warui atau Warukatta

Di antara teman-teman yang sangat baik, orang Jepang akan menggunakan bahasa gaul "warui warui" atau "warukatta". Warui berarti "buruk", yang dapat diterjemahkan menjadi "burukku" dalam bahasa Inggris.



Gerakan Saat Meminta Maaf Pada Umumnya

Untuk permintaan maaf ringan, biasanya hanya meminta maaf tanpa gerakan apa pun. Namun, itu ide yang bagus untuk menunjukkan perasaan tulus menggunakan ekspresi wajah dan nada suara kalian.

Untuk permintaan maaf yang mendalam dan tulus, letakkan kedua lengan dan tangan lurus di sepanjang tubuh, dan membungkuk 60 derajat ke depan, dengan kepala menghadap ke bawah. Jika situasi yang dihadapi lebih serius, membungkuklah 90 derajat (Derajat busur yang berbeda menunjukkan tingkat keparahan).



Ada banyak cara untuk mengatakan "maaf", tergantung pada situasi dan tingkatan sosial seseorang. Namun, cara meminta maaf di atas telah mencakup sebagian besar dalam hal meminta maaf dalam bahasa Jepang.




Referensi:
https://learnjapanesepod.com/how-to-apologize-in-japanese/
https://cotoacademy.com/apologizing-in-japanese-sumimasen/




Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel