Ripped Jeans Ternyata Awalnya Bukan Fashion

mode fashion ripped jeans
Ilustrasi tobi.com

Saat ini ada banyak gaya jeans yang berbeda dan salah satu yang menjadi tren adalah ripped jeans, sesuatu yang tampak baru tetapi telah ada untuk waktu yang lama.

Ripped jeans adalah jeans denim dengan robekan, seringkali pada lutut tetapi mungkin di lokasi lain pada celana. Seiring dengan perkembangan zaman, ripped jeans terus mengalami perubahan oleh desainer dan perusahaan mode terkemuka.

Ripped jeans sudah menjadi tren di berbagai kalangan, terutama bagi para generasi muda pecinta fashion. Kesannya yang santai, simple, dan bebas menjadi salah satu alasan mengapa ripped jeans sangat digemari. Namun, tahukah kamu ternyata ripped jeans awalnya bukan bagian dari fashion? Yuk simak lebih lanjut mengenai ripped jeans.



Fakta-fakta Mengenai Ripped Jeans


Idenya Muncul Sejak Masa Renaissance

Ide mengenai pakaian robek telah ada sejak masa Renaissance. Tren ini menjadi sangat kontroversional dan dianggap sebagai penghinaan, tidak hanya karena kain mahal yang rusak, tetapi juga karena tren ini adalah bentuk karya seni aristokrat yang memamerkan kekayaan mereka.


Awalnya Bukan Fashion

Tidak semua ripped jeans merupakan bentuk fashion. Sebelum tahun 1970-an, celana jeans robek terutama dikaitkan dengan mereka yang kurang beruntung.

Jika sebuah keluarga tidak mampu membeli celana baru, mereka akan terus mengenakannya hingga melewati titik pemakaian. Kenyataannya adalah bahwa jauh sebelum orang mengenakan jeans robek untuk mengekspresikan gaya pribadi, orang mengenakan pakaian robek karena kebutuhan.


Populer Pada Era Rock

Ripped jeans populer di akhir 1980-an selama era hard rock (heavy metal) dan pada 1990-an dan 2000-an selama era grunge. Budaya punk juga telah dikenal sebagai penggemar kain dengan berbagai cacat. Inilah masa ketika kecenderungan untuk memakai jeans robek menyebar dan menjadi mode fashion yang nyata.



Perkembangan Ripped Jeans


Pada awalnya itu adalah robekan kecil di bawah lutut, tetapi itu hanyalah bibit dari apa yang akan datang dengan jeans. Tak lama kemudian, muncul robekan yang lebih besar yang akan mengekspos seluruh lutut dan bahkan sebagian dari kaki.

Banyak desainer seperti Helmut Lang atau Tom Ford, mulai menyesuaikan jeans lagi, tidak hanya dengan robekan, tapi juga batu yang tertanam, bulu, dan bordir.

Perusahaan Italia Dolce & Gabanna yang kemudian mempresentasikan tren ini di salah satu peragaan busana mereka, dengan ripped pants, yang robek di area paha dan karakterisrik broken knee.

Jeans usang dan robek tetap populer karena masih dijual di toko-toko dan digunakan oleh konsumen saat ini. Pada awal 2010-an, ripped jeans kembali dengan gaya, tetapi kadang-kadang diperkenalkan sebagai distressed, mirip dengan ripped jeans, tetapi titik jahit horisontal kadang-kadang dihilangkan agar terlihat seperti tertekan.



Referensi:
https://www.capitandenim.com/en/content/24-origin-of-ripped-jeans
www.afashionhistory.com/quick-stories/ripped-jeans-are-for-kings-the-story-behind-slashing-clothes/
https://www.apparelsearch.com/terms/r/ripped-jeans-history.html



Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel