Konsumsi Serangga Ternyata Semakin Populer

Serangga Goreng Semakin Populer
Ilustrasi Serangga Goreng


Sebagian besar dari kita jijik dengan serangga. Membayangkannya saja sudah membuat kita kehilangan nafsu makan. Namun, jangan salah, serangga telah dikonsumsi di banyak negara di belahan dunia. Serangga memiliki sejarah yang panjang, baik sebagai kudapan maupun makanan pokok.


Serangga Di Berbagai Negara


Di Australia dan Amerika Selatan misalnya, rayap dikonsumsi sebagai camilan. Sementara di Cina dan Jepang lebih banyak mengkonsumsi jangkrik, karena rasanya yang gurih serta memiliki kandungan protein yang tinggi.

Di Indonesia pun ada daerah yang berburu serangga untuk dikonsumsi, contohnya di daerah Gunung Kidul, Sleman, Yogyakarta. Warga disana membuka lapak untuk menjajakan belalang hasil tangkapan mereka dan mengolahnya langsung ditempat. Kemudian di Pulau Papua yang terkenal akan larva kumbang kelapa dan ulat sagu. Serangga-serangga ini biasa disantap dalam keadaan mentah maupun matang.

Ada satu lagi negara yang sangat terkenal akan kuliner serangganya yaitu Thailand. Thailand sendiri sangat terkenal dengan jajanan kaki limanya yang semakin berinovasi dari waktu ke waktu. Ada banyak deretan jajanan yang bervariasi dan menggugah selera yang bisa kita temui di Thailand.


Serangga Di Thailand


Jajanan yang menjadi ciri khas Thailand adalah serangga goreng. Bagi kamu pecinta kuliner yang sedikit ekstrim, kamu bisa mencoba serangga goreng ini saat berkunjung ke Thailand. Kita bisa menemukan banyak pedagang yang menjual serangga goreng seperti belalang, jangkrik, kalajengking, laba-laba, dan cacing. Hal ini sudah menjadi ciri khas Thailand.

Di Thailand beberapa hidangan dimasak menggunakan serangga, tetapi kebanyakan serangga-serangga tersebut dimakan sebagai snack setelah digoreng sampai garing dan dibumbui dengan garam.

Konsumsi serangga awalnya berasal dari Thailand bagian utara. Wilayah bagian utara merupakan wilayah termiskin di Thailand, dimana tanaman pertanian sulit untuk tumbuh. Sementara serangga sangat mudah ditemukan, sehingga serangga menjadi makanan favorit dan sumber asupan protein penduduk di sana.

Para pedagang di utara kemudian akan menangkap serangga dan melakukan perjalanan ke kota besar seperti Bangkok, Pattaya, dan Phuket untuk menjual hasil tangkapan mereka. Serangga-serangga ini kemudian menjadi makanan populer di berbagai kalangan masyarakat, karena selain kandungan proteinnya yang tinggi, rasanya juga enak. Kita bisa menemui berbagai jenis serangga goreng di pasar tradisional, pasar malam, maupun pasar minggu.

Jenis serangga yang paling populer diantaranya ulat sutera, belalang, ulat bambu, dan jangkrik. Tidak jarang juga kita temui laba-laba dan kalajengking. Ulat sutera dan ulat bambu dikatakan memiliki tekstur yang creamy dan rasa seperti susu. Banyak orang menyukai ulat bambu karena rasanya yang seperti jagung dan mengandung banyak serat.

Untuk proses pengolahannya sendiri, kebanyakan dari serangga-serangga tersebut digoreng dan disajikan dengan lada bubuk dan kecap. Penduduk setempat biasa mengkonsumsi serangga-serangga ini bersama bir.

Nyatanya, rasa dari serangga-serangga tersebut tidaklah seburuk yang kita bayangkan. Karena itu, mungkin kalian tertarik untuk mencoba hidangan yang satu ini saat mengunjungi Thailand.


Pada dasarnya serangga memiliki kandungan protein dan lemak yang tinggi. Belalang dan jangkrik misalnya merupakan serangga dengan kandungan protein tertinggi, tidak kalah dengan protein pada udang, daging sapi, dan daging ayam. Karena itu, tidaklah mengherankan ada banyak negara yang mengkonsumsi serangga.

Dengan perkembangan populasi dunia yang terus bertambah saat ini, maka tingkat konsumsi pangan juga akan menjadi lebih besar dari sebelumnya. Namun, hal ini tidak sebanding dengan produktivitas pertanian, sehingga bukan tidak mungkin serangga menjadi salah satu alternatif pangan hewani ketika terjadi krisis di masa mendatang.

Diharapkan dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, serangga dapat dibudidayakan dengan lebih baik. Namun, bagi kalian yang menderita alergi terhadap seafood sebaiknya menghindari konsumsi serangga, karena serangga memiliki kandungan protein yang sangat tinggi.


Referensi:
https://m.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20150107195932-262-23065/kuliner-serangga-diprediksi-bakal-populer-di-indonesia
https://iamaileen.com/eating-insects-in-thailand-chiang-mai/
https://m.liputan6.com/citizen6/read/2138779/serangga-sebagai-cemilan-makin-populer


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel