Mengenal Makna dan Kisah Dibalik Hachimaki, Ikat Kepala Jepang


Jepang merupakan negara yang sangat kaya akan budaya dan tradisi. Ada Kimono, pakaian tradisional Jepang yang telah dipakai selama berabad-abad, dan masih sangat populer hingga saat ini. Kimono bahkan menjadi inspirasi bagi dunia mode moderen.

Selain Kimono, adapula Hachimaki atau ikat kepala tradisional Jepang. Semua ini sangat terkait dengan budaya Jepang, dan tentunya memiliki sejarah dan makna yang signifikan didalamnya. Artikel kali ini terutama akan membahas mengenai Hachimaki.


Ilustrasi pinterest.com/ebay.com

Apa Itu Hachimaki?

Salah satu aspek menarik dari busana tradisional Jepang adalah Hachimaki. Ini merupakan salah satu item pakaian yang biasa yang dikenakan oleh orang Jepang kuno, meski diyakini lebih penting saat dikenakan untuk acara-acara tertentu.

Hachimaki adalah ikat kepala yang terbuat dari selembar kain yang berwarna merah atau putih. Ini bisa dikenakan baik oleh pria maupun wanita. Hachimaki umumnya mewakili ketekunan, keberanian, dan usaha. Oleh karenanya Hachimaki bisa dipakai pada banyak kesempatan.


Arti dan Sejarah Hachimaki

Dalam mode masa kini, Hachimaki bisa diibaratkan bandana. Hachimaki memiliki asal usul yang tidak jelas, karena tidak ditemukannya catatan sejarah yang secara akurat menyebutkan asal usul dari Hachimaki.

Meski demikian, ada beberapa teori yang dibuat oleh sejarahwan Jepang mengenai asalnya. Salah satu teori yang populer menghubungkan kain tersebut dengan pakaian tradisional yang dikenakan oleh para pertapa religius pada masa awal. Ini menjadikan asal-usul Hachimaki bersifat religius.

Di sisi lain, beberapa orang percaya bahwa Hachimaki ini berasal dari era feodal, sebagai ikat kepala yang dikenakan oleh samurai. Diyakini bahwa tujuan asli dari Hachimaki adalah untuk menjaga helm samurai tetap pada tempatnya.

Dipercaya juga bahwa para samurai memperoleh lebih banyak manfaat dengan mengenakan Hachimaki. Faktanya, itu juga digunakan untuk menyerap keringat berlebih, dan menjaga rambut tetap pada tempatnya (jauh dari mata). Karenanya, Hachimaki sering dikaitkan dengan budaya ninja.

Bisa dikatakan, Hachimaki merupakan bagian dari era penting dalam sejarah Jepang. Karena Hachimaki merupakan item pakaian yang paling sering digunakan selama Perang Dunia II.

Kala itu, Hachimaki digunakan oleh pilot kamikaze sebagai bagian dari seragam militer mereka. Mereka sering memakai Hachimaki dengan tulisan "Kamikaze" (tertulis dalam huruf kanji), terutama sebelum terbang sampai mati dalam misi penting.

Penting untuk dicatat bahwa konsep kamikaze dijunjung dalam budaya Jepang, karena mereka menganggap kemampuan mengorbankan diri untuk negaranya merupakan kontribusi terbesar yang pernah diberikan siapa pun. Karenanya, Hachimaki dipandang sebagai simbol dari keberanian dan kekuatan.


Kapan Harus Menggunakan Hachimaki?

Meski Hachimaki berasal dari budaya tradisional Jepang, ini tidak menghentikan orang Jepang masa kini untuk mengenakan Hachimaki. Baik pria maupun wanita Jepang masih menganggap pentingnya penggunaan Hachimaki untuk acara-acara khusus yang membutuhkan kekuatan, keberanian, dan ketekunan.

Dalam dunia mode modern, Hachimaki dihiasi dengan motif matahari terbit yang sesuai dengan bendera Jepang. Beberapa orang juga memilih untuk memasang slogan yang membesarkan hati pada Hachimaki-nya.

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, ada saat-saat tertentu dimana Hachimaki perlu digunakan, diantaranya:


Selama Acara Olahraga

Mungkin saat terpopuler di mana kita dapat menemui Hachimaki yang berlimpah adalah selama acara olahraga. Ini tidak mengherankan, karena banyak seni bela diri Jepang seperti Taekwondo dan Judo telah menggunakan Hachimaki sebagai bagian dari kostum tradisional di masa lalu.

Para atlet biasanya mengenakan ikat kepala kain selama kompetisi. Namun belakangan ini, jarang ditemukan atlet yang mengenakan Hachimaki. Sebaliknya, lebih umum untuk menemukan penonton yang mengenakan Hachimaki. Mereka juga sering menulis ucapan di Hachimaki mereka dengan kata-kata untuk mendorong dan mendukung atlet favorit mereka.


Kehidupan Sehari-hari (Sekolah dan Tempat Kerja)

Ada banyak pelajar dan pekerja kantoran di Jepang yang memakai Hachimaki dalam aktivitas sehari-hari. Ini karena Hachimaki melambangkan kekuatan, usaha, dan ketekunan. Hachimaki mewakili keinginan individu untuk melewati situasi yang sulit.

Contoh yang paling umum adalah siswa Jepang yang mengenakan Hachimaki saat melakukan ujian besar. Ini mewakili upaya dan ketekunan yang mereka butuhkan untuk menyelesaikan ujian. Demikian pula, pekerja kantoran juga ditemukan mengenakan Hachimaki saat beban kerja menjadi terlalu berat dan menantang.

Selain itu, para pekerja yang melakukan pekerjaan fisik yang berat juga merupakan pengguna umum Hachimaki. Ini menjadi cara yang bagus untuk mencegah keringat dan rambut supaya tidak masuk ke mata, mirip dengan bagaimana samurai menggunakan Hachimaki.


Selama Persalinan

Contoh yang berikutnya cukup mengejutkan, yaitu selama persalinan. Di Jepang, wanita yang akan melahirkan biasanya akan mengenakan Hachimaki saat melahirkan. Ini karena persalinan secara universal dipandang sebagai situasi yang menantang dan membutuhkan keberanian.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel