Nian Gao : Kue Khas Tahun Baru Cina


Nian Gao atau Niangao (年糕) adalah hidangan penutup Cina yang populer dimakan saat Tahun Baru Imlek. Awalnya ini digunakan sebagai persembahan dalam upacara ritual, sebelum secara bertahap menjadi makanan Festival Musim Semi.

Niangao dianggap sebagai makanan keberuntungan saat Imlek, karena pengucapannya yang terdengar seperti "tahun" (年) dan "tinggi" (高). Ini melambangkan pendapatan yang lebih tinggi, posisi yang lebih tinggi, pertumbuhan anak-anak, dan umumnya janji akan tahun yang lebih baik.


Ilustrasi pinterest.com/dachu.co

Bagaimana Nian Gao Dibuat?

Niangao biasanya dibuat dari tepung ketan, tepung terigu, garam, air, dan gula. Banyak orang di daerah pedesaan yang masih menggunakan metode kuno dalam membuat Niangao ini.

Metode kuno ini dilakukan dengan memasukkan nasi yang telah kukus ke dalam wadah batu besar, kemudian memukulnya dengan palu kayu bergagang panjang, hingga menjadi pasta ketan. Pasta kemudian dipotong, lalu gulung menjadi strip selebar 3 sentimeter.


Jenis-Jenis Nian Gao

Dengan luasnya wilayah Tiongkok, menjadikan Niangao bervariasi di berbagai daerah. Niangao putih dimakan di Tiongkok Utara, Niangao kuning di perbatasan utara Tiongkok, dan Hong Gui Gao (红 龟 糕, kue penyu merah) di Taiwan.


Rasa Niangao sendiri dapat dibagi menjadi dua jenis:
  • Niangao manis. Ini biasanya dibuat di Cina bagian utara, dengan cara dikukus atau digoreng.
  • Niangao gurih. Di Tiongkok selatan, Niangao biasa manis atau gurih. Ini bisa dimasak dengan dikukus, digoreng, atau bahkan dimasak dalam sup.

Legenda Tentang Nian Gao

Niangao memiliki legenda tentang asal usulnya, sekitar 2.500 tahun yang lalu. Pada Periode Musim Semi dan Musim Gugur (722 - 481 SM) Tiongkok Kuno, seluruh negeri dibagi menjadi beberapa kerajaan kecil, dan orang-orang menderita kekacauan perang.

Saat itu, Suzhou adalah ibu kota Kerajaan Wu. Dinding yang kuat dibangun untuk melindungi kerajaan dari serangan, dan kemudian Raja mengadakan perjamuan untuk merayakan penyelesaiannya.

Semua orang tidak lagi mengkhawatirkan perang, kecuali Perdana Menteri Wu Zixu. Beliau mengatakan: "Perang tidak boleh dipandang enteng. Tembok yang kuat memang merupakan perlindungan yang baik, tetapi jika negara musuh mengepung kerajaan kita, tembok itu juga merupakan penghalang yang keras bagi kita sendiri. Jika keadaan memburuk, ingatlah untuk menggali lubang di bawah dinding".

Bertahun-tahun kemudian, setelah Wu Zixu meninggal, kata-katanya menjadi kenyataan. Banyak orang mati kelaparan selama penyerangan. Para prajurit melakukan apa yang diperintahkan Wu Zixu kepada mereka sebelumnya, dan menemukan bahwa tembok di bawah dibangun merupakan batu bata istimewa yang terbuat dari tepung beras ketan. Ini menjadi makanan yang menyelamatkan banyak orang dari kelaparan. Konon batu bata ini merupakan asal dari Niangao.

Setelah itu, orang membuat Niangao setiap tahun untuk memperingati Wu Zixu. Seiring berlalunya waktu, Niangao menjadi apa yang sekarang kita kenal sebagai kue Tahun Baru Cina.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel