Asal Usul Tradisi Bunga Dalam Pernikahan


Pernahkah kalian bertanya-tanya tentang makna dan tradisi di balik penggunaan bunga di pesta pernikahan? Bunga memiliki peran penting dalam suatu pernikahan. Kita bisa melihat banyak hiasan bunga yang dipajang dan menyebar di berbagai titik dalam pesta pernikahan.

Selain itu, pengantin wanita juga memegang buket bunga pernikahan yang nantinya akan dilemparkan. Meskipun tidak diragukan lagi keindahannya, sebagian besar penggunaan bunga di pesta pernikahan ini berakar pada tradisi bunga yang sangat tua dari seluruh dunia.


Penggunaan Bunga Pertama Kali dalam Pernikahan

Penggunaan bunga yang tercatat pertama kali di pesta pernikahan dapat ditemukan dalam teks Yunani kuno. Digambarkan bahwa pengiring pengantin Yunani menghiasi pengantin wanita dengan rangkaian bunga berbentuk lingkaran sebelum upacara pernikahan. Bunga-bunga ini dianggap sebagai hadiah pernikahan dari alam, dan melambangkan kealamian cinta dan komitmen pasangan satu sama lain.

Dalam banyak budaya, aroma bunga adalah yang terpenting. Karenanya, mandi bunga adalah acara terbaik bagi banyak orang yang masih dilakukan hingga zaman moderen. Aroma bunga segar ini dapat meningkatkan kegembiraan dari upacara pernikahan tersebut.


Asal Usul Berbagai Tradisi Bunga Pernikahan

Berbagai budaya telah menggunakan bunga untuk melambangkan konsep penting dan melayani tujuan tertentu pada upacara pernikahan sepanjang sejarah. Berikut ini adalah beberapa asal usul menarik di balik tradisi penggunaan bunga dalam pernikahan.


Ilustrasi loveyouwedding.com

Buket Bunga Pernikahan

Karangan atau buket bunga pengantin memiliki tujuan lain di masa lalu. Dalam beberapa budaya, perayaan pernikahan menandai peralihan dari anak perempuan menjadi istri. Ini dianggap sebagai waktu berbahaya yang membuat wanita muda tersebut rentan terkena bahaya supernatural.

Karena hal tersebut, buket bunga pengantin sering kali berisi ramuan dan tanaman yang menyengat seperti bawang putih yang mengeluarkan aroma yang kuat. Aroma yang dikeluarkan ini dimaksudkan untuk mengusir roh jahat, dan melindungi pengantin wanita dari kutukan para hadirin yang cemburu.


Melempar Buket Pengantin

Tradisi melempar buket pernikahan sering berakhir dengan tawa dan kegembiraan. Banyak yang percaya bahwa orang yang menangkap buket ini akan menjadi orang berikutnya yang menikah. Namun, tahukah kalian bahwa tradisi ini berawal sebagai taktik pengalihan?

Di masa lalu, tepatnya di Inggris, para tamu di pesta pernikahan akan bergegas menuju pengantin wanita di akhir upacara. Mereka akan mengambil dan merobek gaun pengantin wanita dalam upaya untuk menangkap sebagian dari keberuntungannya untuk diri mereka sendiri.

Untuk menghindari serangan ini, pengantin wanita akan melemparkan buket bunganya ke kerumunan, berharap untuk mengalihkan perhatian mereka, sementara sang pengantin pergi dengan tergesa-gesa.


Menyebarkan Kelopak Bunga

Praktik lain yang dapat ditelusuri kembali ke Inggris adalah menyebarkan kelopak bunga di tanah. Ini dipandang sebagai isyarat romantis saat ini. Di masa lalu, tradisi ini dipandang sebagai cara untuk meningkatkan peluang pernikahan yang sukses, dan memastikan bahwa pengantin wanita akan hidup sehat dan bahagia bersama suaminya.


Melempar Kelopak Bunga

Tradisi melempar kelopak bunga saat pasangan pengantin keluar dari upacara pernikahan sebenarnya berasal dari kebiasaan kuno melempar biji-bijian atau beras pada acara pernikahan. Hal ini bertujuan untuk memastikan pernikahan yang subur dan sejahtera.

Biji-bijian melambangkan harapan agar pasangan itu terus tumbuh dan berharap akan hubungan yang melimpah. Dikarenakan saat ini banyak tempat yang melarang praktik melempar beras, banyak pasangan yang menggantinya dengan kelopak bunga, untuk memberi efek yang lebih lembut dan lebih berwarna.


Baca juga mengenai berbagai tradisi pernikahan yang unik di seluruh dunia pada artikel ini

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel