Jenis-Jenis Upacara Minum Teh Jepang


Jika pada postingan sebelumnya telah dibahas mengenai makna dan tata cara upacara minum teh Jepang, maka artikel kali ini akan membahas lebih detail tentang berbagai jenis upacara minum teh yang ada di Jepang hingga saat ini.

Secara keseluruhan, ada dua jenis upacara minum teh utama di Jepang, yaitu pertemuan minum teh informal Chakai, dan pertemuan minum teh formal Chaji. Chakai adalah pertemuan teh yang lebih sederhana, hanya mencakup beberapa permen dan teh encer (usucha). Sementara Chaji jauh lebih formal, biasanya termasuk hidangan lengkap kaiseki, diikuti dengan manisan, teh kental (koicha), dan teh encer.

Chaji biasanya berdurasi sekitar empat jam, termasuk waktu istirahat para tamu sambil berjalan-jalan di taman dekat pondok teh. Selain dari kedua jenis upacara minum teh ini, ada juga banyak jenis upacara minum teh lainnya yang diadakan di Jepang tergantung pada acara, musim, dan waktu dalam sehari.


Ilustrasi japanesegardening.com

Akatsuki-no-chaji

Dalam bahasa Jepang, akatsuki-no-chaji berarti "upacara fajar di musim dingin". Upacara ini diadakan pada pagi hari di musim dingin, untuk menandai dan menyambut fajar. Dikelilingi oleh cahaya lilin, teh dinikmati saat matahari musim dingin yang lembut perlahan mulai terbit dan menyinari ruang minum teh melalui jendela kecil.

Peserta disuguhi ketenangan dan perspektif yang unik dalam pengalaman yang mereka temukan selama upacara. Pada dasarnya, jenis upacara minum teh ini sangat panjang dan mengikuti prosedur dan aturan spesifik yang berasal dari zaman kuno.


Yuuzari-no-chaji

Yuuzari-no-chaji diterjemahkan sebagai "upacara minum teh sore hari yang diadakan di bulan-bulan hangat". Selama upacara ini, peserta bisa menikmati saat matahari terbenam. Budaya Jepang percaya bahwa pengalaman ini akan menyatukan orang-orang, yang menjadikannya ritual yang sangat istimewa.


Asa-cha

Asa-cha adalah upacara minum teh musim panas yang diadakan di pagi hari yang cerah selama musim panas yang terik di Jepang. Asa-cha diadakan untuk menghargai pagi yang sejuk dari musim panas yang akan datang. Jenis upacara ini bisa menjadi tantangan di tengah musim panas yang lembap di Jepang, karena sebagian besar ruang teh berukuran cukup kecil dan menampung arang panas untuk ketel teh.


Shoburo

Shoburo merupakan upacara minum teh yang diadakan pada bulai Mei untuk menghormati penggunaan pertama dari furo (anglo portabel) di tahun baru teh. Mei menandai awal dari tahun baru teh. Ini adalah saat ketika api dipindahkan dari perapian ke tungku api atau furo. Ketika orang Jepang pertama kali menyiapkan teh dengan cara ini, mereka menyebutnya Shoburo.


Shougo-no-chaji

Shougo-no-chaji adalah upacara minum teh tengah hari yang diadakan selama musim panas dan musim dingin. Ini juga merupakan jenis upacara minum teh paling formal dan standar dalam budaya Jepang.

Dalam persiapannya, alat-alat pembuat teh (chadōgu) ditangani dengan sangat hati-hati. Setelah upacara selesai, alat-alat tersebut harus dibersihkan secara menyeluruh sebelum disimpan. Dalam budaya Jepang, jenis upacara ini sangat penting karena melambangkan ketenangan, kedamaian, dan rasa hormat.


Kuchikiri-no-chaji

Kuchikiri-no-chaji adalah upacara minum teh yang diadakan pada bulan November. Upacara ini menandai dan merayakan pemecahan segel dari kendi teh baru. Dalam budaya Jepang, daun teh dipanen yang selama musim semi dimasukkan ke dalam kendi, dan disimpan di tempat yang sejuk seperti basement.

Secara tradisional, orang Jepang akan menyimpan kendi ini di tanah di pegunungan untuk menjaganya tetap dingin. Ketika musim dingin tiba pada bulan November, kendi diambil, dan segelnya dibuka untuk menandai dimulainya musim baru. Teh kemudian digunakan untuk pertama kalinya. Upacara ini biasanya diikuti dengan acara makan-makan.


Nagori-no-chaji

Upacara minum teh nagori-no-chaji dilakukan pada bulan Oktober, sebelum musim gugur berakhir. Ritual Jepang ini dilakukan untuk menghormati persediaan teh terakhir pada tahun itu, dan menandakan sisa teh dalam kendi dari upacara minum teh Kuchikiri.

Upacara ini diadakan tepat sebelum awal musim dingin, karena sebagai penanda waktu simbolis bahwa teh yang tersisa hampir habis, begitu pula dengan musim yang berlangsung.


Yobanashi

Yobanshi adalah salah satu jenis upacara minum teh Jepang yang dikenal sebagai upacara minum teh malam musim dingin. Ini biasanya terjadi ketika matahari terbenam paling awal, antara bulan Desember dan Februari.

Ritual ini menghormati dan menandakan malam musim dingin yang panjang, yang dinikmati di dalam ruang teh dengan cahaya lilin yang disebut chashitsu. Kebun teh di luar ruangan juga didekorasi dengan indah dengan lentera dan lilin, menciptakan suasana Jepang yang otentik.


Hatsugama

Ritual teh hatsugama adalah kesempatan istimewa ketika seorang guru teh menyiapkan dan menyajikan teh untuk siswanya. Upacara ini juga menandakan teh pertama di tahun tersebut. Hatsugama umumnya diikuti dengan upacara Chaji lengkap. Prosedur-prosedurnya dapat ditelusuri kembali berabad-abad sebelumnya, dan hanya peralatan dan materi terbaik yang diperbolehkan selama ritual ini.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel