Sejarah Dan Legenda Sumpit
Ilustrasi pixabay.com/julenka |
Sumpit memiliki sejarah yang panjang, lebih dari 3.000 tahun di Cina. Kemungkinan penggunaan sumpit berasal dari tradisi memasak makanan yang sudah dipotong-potong kecil, yang sangat cocok untuk ditangani dengan sumpit.
Sumpit moderen berbeda dalam desainnya dari satu negara ke negara lain. Saat ini, Jepang dan Cina adalah pengguna sumpit terbesar. Namun, bagaimana sih asal terciptanya sumpit. Artikel ini akan membahas tentang sejarah serta legenda mengenai penggunaan sumpit.
Sejarah Sumpit
Sumpit dibuat di Cina pada masa pemerintahan Dinasti Shang antara 1766 dan 1122 SM. Alat makan inovatif ini mengalami banyak perubahan desain dan tradisi, hingga akhirnya menjadi salah satu peralatan makan utama moderen di Cina, Mongolia, Jepang, Korea, Laos, Thailand, Vietnam, dan Burma.Asal usul sumpit yang tepat tidak diketahui, tetapi para ilmuwan berdebat bahwa penciptaannya berasal dari Cina Tengah atau dari daerah Tibet dan Nepal yang memiliki hubungan dekat dengan populasi Cina Han. Dalam catatan sejarah dari abad ke-2 SM, disebutkan bahwa raja terakhir Dinasti Shang menggunakan sumpit gading sekitar tahun 1100 SM. Petunjuk itu memberi kemungkinan bahwa sumpit kayu diperkenalkan sekitar 500-1000 tahun sebelumnya.
Pasangan sumpit tertua terbuat dari perunggu. Ini digali dari reruntuhan kota Yen yang berumur 3.200 tahun, di dekat Anyang modern, Henan. Ukuran, bahan, dan desain sumpit-sumpit awal itu menunjukkan bahwa sumpit-sumpit itu pada awalnya tidak digunakan sebagai alat makan, melainkan sebagai alat untuk memasak, mengaduk, menyajikan, atau mengambil serpihan makanan.
Seiring berabad-abad berlalu, materi untuk membuat sumpit di Tiongkok berubah. Sumpit perunggu muncul pada masa pemerintahan Dinasti Zhou Barat (1100 SM - 771 SM), sumpit pernis pada masa Han Barat (206 SM - 24 M), dan sumpit emas dan perak muncul pada Dinasti Tang (618 M - 907 M).
Sumpit perak mendapat perhatian dan popularitas yang lebih tinggi, karena keyakinan bahwa mereka dapat mendeteksi racun dalam makanan. Pada kenyataannya, reaksi kimia antara beberapa racun pada masa itu (arsenik, sianida) dan beberapa makanan (telur busuk, bawang) menciptakan hidrogen sulfida yang mengubah warna sumpit perak.
Bahan lain yang lebih mahal yang digunakan untuk membuat sumpit diantaranya adalah batu giok, emas, perunggu, batu akik, karang, gading dan kuningan. Pada 500 M, sumpit perlahan menyebar ke seluruh Asia dan datang ke Vietnam, Korea, dan Jepang.
Pada masa-masa awal itu, orang Jepang menganggap sumpit sebagai barang suci dan hanya digunakan dalam upacara keagamaan. Setelah beberapa abad, desain sumpit berubah dari yang dirancang dari dua potongan bambu yang digabungkan, menjadi lebih moderen, yaitu dua batang yang terpisah.
Legenda Mengenai Sumpit
Ada tiga legenda utama tentang bagaimana sumpit diciptakan.Legenda yang pertama mengatakan bahwa tuan Jiang Ziya (姜子牙, seorang guru terkenal yang membantu kaisar Dinasti Shang, abad ke-11 SM) diberitahu oleh seekor burung untuk menggunakan tongkat bambu untuk mengambil daging, dan menemukan bahwa istrinya ingin membunuhnya menggunakan makanan beracun, ketika asap datang dari sumpit.
Yang lain mengatakan bahwa Da Ji (妲 己, seorang wanita cantik yang diyakini membingungkan Kaisar Zhou, kaisar terakhir Dinasti Shang, abad ke-11 SM) biasa menyenangkan Kaisar Zhou dengan mengambil daging menggunakan tongkat rambut.
Yang ketiga mengatakan bahwa Da Yu (大禹, ayah dari kaisar pertama Dinasti Xia, abad ke-21 SM) menemukan sumpit kayu untuk mengambil makanan panas untuk menghemat waktu makan sambil mempersiapkan pekerjaan pengendalian banjir.
Referensi:
https://chinahighlights.com/travelguide/chinese-food/chopsticks.html
www.eatingutensils.net/history-of-other-eating-utensils/chopsticks-history/