Matcha VS Green Tea, Apa Sih Bedanya?

matcha vs green tea
Ilustrasi Matcha pixabay.com/dungthuyvunguyen

Jika kalian bingung apa sih bedanya matcha dan green tea, kalian tidak sendiri Guys. Memang banyak yang bingung dengan keduanya. Padahal, baik matcha maupun green tea berasal dari tanaman yang sama. Bahkan, bisa dikatakan semua teh berasal dari tanaman yang sama, yaitu Camellia Sinensis.

Jadi, apa yang membedakan keduanya? Baca lebih lanjut untuk mengetahui hal-hal apa saja yang membedakan green tea dan matcha.



Perbedaan Green Tea Dan Matcha


Asal

Green tea berasal dari Cina. Sampai sekarang Cina masih memproduksi sebagian besar dari green tea, namun kultivasi green tea sudah menyebar ke negara-negara seperti Jepang, Taiwan, India, Sri Lanka, dan beberapa tempat lain di seluruh dunia.

Sementara, matcha hanya dikembangkan di Jepang. Kata matcha sendiri berasal dari dua kata, yaitu 'ma' yang berarti bubuk dan 'cha' yang berarti teh. Daerah Kyoto dan Aichi adalah daerah utama penghasil matcha di Jepang.


Cara Budidaya

Green tea merupakan daun teh yang tumbuh baik di bawah naungan sinar matahari langsung pada ketinggian tinggi. Sebagian besar tanaman teh tidak ditanam dibawah naungan.

Sedangkan matcha ditanam di daerah yang teduh. Daun matcha dilindungi dari paparan sinar matahari langsung sebelum fase pemanenan. Ini biasa berlangsung hingga tiga minggu.

Dengan lebih sedikit cahaya matahari yang diubah menjadi energi, tanaman akan memproduksi lebih banyak klorofil dan antioksidan, karena tanaman akan bekerja lebih keras untuk bertahan hidup. Itulah yang menyebabkan matcha memiliki warna hijau yang lebih dalam dan cerah.


Proses Pengolahan

Pada umumnya, green tea diproduksi dengan dipanen dan segera di pan fried untuk menghentikan proses oksidasi. Kemudian daun teh didinginkan, digulung, dan dikeringkan sebelum dikemas. Daun dikemas dalam kantong atau kotak teh untuk mempertahankan kesegaran lebih lama.

Sementara itu, matcha hanya dihasilkan melalui metode pemrosesan Jepang. Hanya daun teh terbaik yang digunakan untuk membuat matcha. Daun dipanen pada musim semi, dan selalu dipetik mengunakan tangan.

Daun teh kemudian di-steam, lalu dibiarkan kering. Kemudian daun teh disortir berdasarkan teksturnya, lalu dikeluarkan tulang daunnya. Setelah itu daun disimpan di ruangan yang dingin selama beberapa bulan. Ini akan meningkatkan dan menyeimbangkan cita rasa pada matcha.

Daun teh kemudian dihaluskan secara perlahan menjadi bubuk matcha yang sangat halus dengan menggunakan alat penggiling khusus yang terbuat dari batu granit. Hal ini sangat penting, karena jika dihaluskan dengan cepat, akan terjadi oksidasi, dan warnanya berubah menjadi coklat.

Proses yang rumit inilah yang menjadi alasan mengapa matcha harganya lebih mahal jika dibandingkan dengan teh lainnya. Bisa dikatakan matcha adalah bentuk green tea yang lebih tinggi dan murni.


Warna

Matcha akan selalu berwarna hijau cerah, tidak seperti green tea yang cenderung gelap dan kusam. Ini diperoleh dari kandungan klorofil yang tinggi dan polyphenol. Bisa dikatakan warnanya mirip dengan wasabi. Semakin cerah warna dari matcha, berarti semakin segar atau tinggi kualitas dari matcha tersebut.


Tekstur Dan Rasa

Matcha berupa bubuk yang teksturnya sangat halus ketika disentuh. Sementara green tea terasa lebih berpasir, seperti daun yang dihancurkan.

Saat diseduh, tekstur matcha lebih tebal dari green tea, mirip dengan coklat panas. Banyak yang sepakat bahwa rasa dari matcha lebih baik daripada green tea yang cenderung pahit. Namun, jika kalian tidak suka dengan green tea, kalian mungkin juga tidak akan menyukai matcha.


Proses Penyeduhan

Jika berbicara tentang proses penyeduhan, ada perbedaan besar antara cara menyeduh green tea dan cara menyeduh matcha. Saat menyeduh green tea, baik menggunakan infuser atau kantong teh, gunakan air yang bersuhu 80° C.

Daun green tea direndam dalam air panas untuk diekstrak rasanya, tapi tidak dikonsumsi. Selain itu, teh tidak boleh dicelup lebih dari 2 hingga 3 menit dalam air panas. Semakin lama teh dicelup, akan memproduksi rasa pahit.

Sementara pada matcha prosesnya berbeda. Dibutuhkan mangkuk kecil, karena perlu untuk mencampur bubuk matcha dengan baik. Persamaannya dengan green tea adalah sama-sama menggunakan air dengan suhu sekitar 80° C.

Pertama-tama tambahkan bubuk matcha ke mangkuk kecil dan beri air yang tidak terlalu banyak. Ketika air ditambahkan beberapa tetes, aduk menggunakan pengaduk khusus yang terbuat dari bambu untuk menghasilkan pasta. Lalu tambahkan sisa air dan dengan gerakan cepat, aduk hingga menjadi berbusa.

Matcha cenderung akan mengendap di bagian bawah gelas jika dibiarkan terlalu lama. Inilah alasan mengapa matcha disajikan dalam gelas atau mangkuk kecil.


Lebih Bagus Mana, Matcha Atau Green Tea?

Matcha dan green tea sama-sama mempunyai manfaat yang mirip bagi kesehatan, tetapi matcha lebih dalam segala hal. Seperti yang dibahas sebelumnya, kurangnya matahari pada proses budidaya matcha mengakibatkan pertambahan nutrisi, asam amino, dan rasa pada daun teh.

Selain itu, pada green tea, kita akan membuang daun setelah diseduh. Sementara, bubuk matcha akan terlarut dalam air saat teh dibuat, sehingga kita mengkonsumsi daun seutuhnya. Inilah yang memberi perbedaan besar terutama pada kandungan nutrisinya. Dengan kata lain, pada matcha tidak ada nutrisi yang terbuang.


Bisa kita simpulkan bahwa matcha lebih merupakan teh premium. Ini digunakan untuk upacara teh, dan telah disempurnakan selama bertahun-tahun. Karenanya, matcha lebih sulit ditemukan, tidak seperti green tea yang dapat kita temui di banyak tempat.



Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel