Tentang Yue Lao, Dewa Cinta dan Pernikahan dalam Mitologi Tiongkok


Dalam mitologi Tiongkok, Yue Lao - 月老 adalah dewa cinta dan pernikahan yang secara khusus mengatur nasib yang menyatukan pasangan. Orang-orang Cina kuno sangat percaya pada takdir. Ini termasuk siapa yang akan mereka nikahi, dan itu adalah tugas Yue Lao untuk mencocokkan mereka. Baca terus untuk mengetahui lebih banyak tentang Yue Lao, dan perannya dalam masalah cinta.




Legenda Tentang Yue Lao

Ada banyak legenda mengenai Yue Lao. Legenda yang paling terkenal mengkisahkan tentang seorang pemuda bernama Wei Gu yang menemukan Yue Lao di bawah cahaya bulan.

Wei Gu adalah seorang pemuda yang hidup pada masa Dinasti Tang. Suatu malam, dia melihat seorang lelaki tua yang sedang duduk sendirian dan membaca sebuah buku di bawah sinar bulan.

Penasaran dengan bukunya, Wei Gu bertanya pada lelaki tua itu, dan Yue Lao memberitahunya bahwa itu adalah buku pernikahan, dan tugasnya adalah mengikat benang merah di antara pasangan untuk menjadikan mereka suami dan istri.

Wei Gu meragukan cerita orang tua itu. Namun, mereka berjalan bersama, sampai mereka tiba di pasar. Ketika seorang wanita tua buta lewat, sambil menggendong seorang gadis berusia tiga tahun di lengannya, Yue Lao menunjuk anak itu, dan mengatakan bahwa dia adalah calon istri Wei Gu.

Wei Gu marah dan tidak percaya bahwa lelaki tua itu adalah dewa. Dia menolak untuk percaya bahwa dia ditakdirkan untuk menikahi anak seorang wanita buta yang miskin. Dia kemudian memerintahkan pelayannya untuk menikam gadis kecil itu, untuk membuktikan bahwa ramalan lelaki tua itu salah.

Bertahun-tahun kemudian, Wei Gu siap untuk menikah. Dia cocok dengan putri seorang gubernur, namun dia tidak mengerti mengapa wanita muda itu tidak pernah dijanjikan kepada siapa pun sebelumnya.

Gubernur menjelaskan bahwa putrinya adalah seorang gadis cantik, tetapi prospeknya telah berkurang karena cedera. Dia berjalan dengan pincang dan memiliki bekas luka di punggungnya.

Ketika Wei Gu bertanya apa yang menyebabkan luka-luka ini, dia mengetahui bahwa calon pengantinnya telah ditikam oleh seorang tak dikenal ketika dia baru berusia tiga tahun.

Wei Gu akhirnya menikahi gadis yang telah dinubuatkan Yue Lao, dan mereka memiliki tiga anak bersama. Mengetahui kekuatan lelaki tua itu, Wei Gu mencarinya untuk mengatur pernikahan bagi kedua putra dan putrinya.

Yue Lao ingat akan kurangnya keyakinan dan kekejaman pria itu di masa mudanya, jadi dia menolak untuk menjodohkan anak-anak Wei Gu. Tidak peduli berapa banyak Wei Gu memohon padanya, dia menolak untuk membuka bukunya.

Akhirnya, Wei Gu menyerah dan mencoba mengatur pernikahan melalui mak comblang fana. Namun, setiap kali dia mencoba, usahanya akan gagal dan anak-anaknya tetap tidak menikah.


Penyembahan Terhadap Yue Lao

Dengan menyebarnya legenda tentang Yue Lao, segera orang-orang mulai berdoa kepada orang tua itu untuk meminta bantuan dalam masalah pernikahan. Karena tidak ada yang tahu namanya, dia disebut sebagai Orang Tua di bawah bulan, Yue Lao, atau Dewa Yue Lao.

Dalam adat pernikahan tradisional Tionghoa, kita bisa melihat pengantin berjalan bersama sambil memegang sehelai kain merah panjang dengan pita di tengahnya. Ini mungkin simbolisme penyatuan mereka oleh Yue Lao.

Ada banyak kuil yang didirikan untuk pemujaan terhadap Yue Lao. Di kuil-kuil tersebut, kalian mungkin akan menemui pasangan yang berdoa untuk pernikahan yang bahagia, para lajang yang mencari cinta, atau orang tua yang ingin anak-anak mereka menikah.

Yue Lao sendiri digambarkan sebagai pria tua yang memegang buku nikah di tangan kirinya, dan tongkat di tangan kanannya. Terkadang, benang merah juga terlihat bersama dengan boneka tanah liat yang melambangkan pasangan.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel