Sejarah Menarik Manga Jepang


Manga (漫画, ま ん が) telah dikenal di seluruh dunia dan membawa ketenaran komik Jepang di kancah Internasional. Manga Jepang dengan gayanya yang unik, telah menghadirkan hiburan bagi kaum muda dan tua, dari generasi ke generasi. Namun, bagaimana sih Manga pada awalnya? Apakah itu berbeda dengan Manga yang kita kenal sekarang?


Lahirnya Manga Jepang

Sejarah Manga tidak terlepas dari sejarah Jepang. Meskipun Manga seperti apa yang kita kenal sekarang pertama kali muncul setelah Perang Dunia II, Manga pertama kali muncul di Jepang pada awal abad ke-13, melalui sebuah buku yang menunjukkan pemandangan hewan yang bergerak, yang disebut Chouju-giga (鳥 獣 戯 画).

Pada masa itu, gambar-gambar dalam koleksi Manga terbuat dari guratan-guratan dinamis dan tebal, yang memberi gerak pada karakter. Teknik ini menjadi ciri Manga Jepang moderen dan diadopsi pada zaman Edo oleh seniman Toba-e (鳥羽 絵).

Berbatasan dengan karikatur, gaya Toba-e memunculkan rasterisasi pertama di Jepang, teknik yang memanipulasi cahaya untuk menciptakan lingkungan dinamis di sekitar gambar. Pada saat itulah, kata "Manga" muncul untuk pertama kalinya.

Ini pertama kali digunakan pada tahun 1798, dan digunakan untuk merujuk pada Shiji No Yukikai karya Sandou Kyouden, sebuah kumpulan gambar yang menampilkan pemandangan kehidupan sehari-hari.

Pada abad ke-20, kata Manga memiliki arti lebih lanjut. Digunakan untuk propaganda selama Perang Dunia II, Manga menjadi salah satu simbol seni visual Jepang yang paling penting. Dengan demikian, ini menciptakan ledakan dalam industri sastra, dan menjadi sangat populer dan sukses di luar negeri.

Saat ini, Manga tetap menjadi duta besar budaya Jepang di luar negeri. Keunikan Manga membuatnya sangat berbeda dari komik Barat.


Ilustrasi Manga Naruto wikipedia.org

Karakteristik Manga

Manga Jepang biasanya ditemukan dalam format kecil, dengan sekitar seratusan halaman, dan dibaca dari kanan ke kiri. Sebagian besar berwarna hitam dan putih.

Manga memiliki dinamika yang sangat spesifik, diantaranya pencahayaan khusus untuk mengatasi kekurangan warna, latar belakang dengan lebih banyak detail daripada karakter (untuk membedakannya), dan masih banyak lagi. Teknik-teknik ini sangat berbeda dari yang digunakan di Eropa atau Amerika.

Format ceritanya juga berbeda, karena Manga biasanya dibagi menjadi beberapa volume, yang selanjutnya dibagi menjadi beberapa chapter. Manga yang sangat populer seperti Naruto, bisa berakhir setelah 72 volume. Sedangkan cerita yang kurang populer dapat diselesaikan setelah beberapa volume.

Meskipun hingga tahun 1980-an, gaya Manga agak konsisten (dengan wajah bulat, mata besar, dan sebagainya), kini coretan Manga lebih beragam. Selain itu, setiap seniman Manga sejati (Mangaka, 漫画家) memiliki cara menggambarnya sendiri.

Seorang Mangaka tidak hanya membuat gambar, tetapi juga cerita di baliknya. Ini adalah profesi yang sulit. Semangat dan gairah saja tidak cukup, kesabaran dan keberuntungan juga memainkan peran penting dalam kesuksesan seorang Mangaka.

Karir Mangaka sangat bergantung pada editor, karena editor yang memberi mereka tempat di majalah pra-penerbitan. Manga biasanya dirilis di majalah-majalah tertentu sebelum dijadikan buku tebal, agar bisa dikenal seluruh masyarakat.

Majalah-majalah ini sangat penting bagi industri Manga Jepang, karena majalah tersebut menentukan apakah Manga akan diterbitkan atau tidak. Jika Manga tersebut populer di kalangan pembaca, Manga mungkin akan dicetak. Jika tidak, Manga akan dikeluarkan dari majalah, dan Mangaka yang bersangkutan akan kembali ke titik awal.


Genre Manga Jepang

Manga Jepang sangat populer, dan menargetkan banyak orang dari berbagai kalangan. Ada begitu banyak gaya atau aliran Manga, sehingga anak-anak sampai orang dewasa dapat menemukan sesuatu yang menarik baginya. Berikut beberapa genre Manga yang populer.


Shoujo

Ditujukan untuk wanita muda, jenis Manga ini biasanya berkisar pada kisah cinta yang jujur, ​​yang mengidealkan hubungan romantis.


Shounen

Berlawanan dengan Shoujo, Manga jenis ini ditujukan untuk remaja laki-laki. Ini biasanya menampilkan cerita petualangan dengan nilai-nilai moral yang dapat dihubungkan dengan pembaca muda, seperti persahabatan atau keberanian.


Seinen

Jenis Manga ini berfokus pada pembaca yang lebih dewasa. Ceritanya cenderung lebih dalam, dan lebih psikologis daripada Manga Shounen.


Josei

Manga ini ditujukan untuk wanita dewasa, dan ceritanya biasanya terinspirasi dari kehidupan sehari-hari. Ini menampilkan masalah pekerjaan, serta hubungan romantis yang jauh lebih realistis daripada di Manga Shoujo.


Shonen-ai dan Shoujo-ai

Manga ini berfokus pada hubungan cinta yang bersifat persaudaraan diantara laki-laki.


Yaoi dan Yuri

Manga jenis ini berfokus pada hubungan cinta diantara sesama jenis.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel